Malaikat Pertama yang Diciptakan Allah
Malaikat pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail (Malaikat Maut). Hal ini dikatakan Imam As-Suyuthi dalam Kitab Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir.
Imam As-Suyuthi menukil riwayat dari Wahab, keempat malaikat tersebut akan menjadi makhluk yang terakhir dimatikan Allah SWT serta makhluk yang pertama kali dihidupkan kembali oleh Allah SWT.
Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail bertugas memimpin urusan dunia. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah, dan Al Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman dari Ibnu Sabith yang mengatakan,
"Urusan dunia ini diatur oleh empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut (Izrail), dan Israfil. Jibril ditugasi mengatur angin dan bala tentara. Mikail ditugasi mengatur tetesan air hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut ditugasi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil turun membawa perintah dan urusan kepada mereka."
Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa malaikat pertama pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Malaikat Israfil. Pendapat ini dikatakan Idik Saeful Bahri dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jamaah dengan mengacu pada Kitab Daqoiqul Akhbar.
"Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa Malaikat Israfil adalah malaikat pertama yang diciptakan oleh Allah. Penulis mendapatkan informasi ini dari Kitab Daqoiqul Akhbar, tapi penulis belum mengkajinya lebih dalam," ucapnya.
Dalam sebuah riwayat diceritakan ada malaikat yang pernah dipatahkan sayapnya oleh Allah SWT. Hal itu dikarenakan malaikat tersebut tidak menghormati Nabi Muhammad SAW.
Kisah ini diceritakan dalam Imam al-Ghazali dalam Kitab Mukasyafat al-Qulub dan dinukil oleh Dian Erwanto dalam buku Kita Harus Bershalawat.
Diceritakan, pada suatu hari Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah SAW lalu ia bercerita: "Ya Rasulullah SAW, dulu aku telah melihat seorang malaikat di langit sedang berada di atas singgasananya, ia mempunyai kemuliaan yang dikelilingi 70 ribu malaikat lainnya yang berbaris untuk melayaninya, karena Allah SWT menciptakan ia menjadi seorang malaikat yang mulia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi pernah pada suatu saat aku melihat dia seorang malaikat itu berada di Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah seraya menangis.
Ketika dia melihatku, maka dia berkata kepadaku, 'Wahai Malaikat Jibril, apakah engkau mau menolongku?' Aku (Malaikat Jibril) berbalik bertanya, 'Kesalahan apa yang engkau perbuat?'
Malaikat itu berkata, 'Ketika itu aku sedang berada di atas singgasana pada malam Isra Mi'raj, maka lewatlah di hadapanku yaitu Nabi Muhammad SAW, akan tetapi aku tidak berdiri untuk menyambutnya sehingga aku tidak menghormatinya, maka Allah menghukumku dengan ini (sayap yang patah) serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.'
Malaikat Jibril berkata, 'Saat itu aku merendah diri di hadapan Allah mohon izin untuk memberinya pertolongan kepada malaikat tersebut, maka Allah berfirman, 'Wahai Jibril, katakanlahlah kepadanya agar membaca sholawat kepada Kekasih-Ku Muhammad SAW.'
Kemudian malaikat itu membaca sholawat kepadamu ya Rasulullah SAW, maka Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kembali kedua sayapnya lalu menempatkannya lagi di atas singgasananya seperti semula.
Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah menceritakan mengenai kisah Isra' Mi'raj yang bersandar pada Abdullah bin Mas'ud mengisahkan bahwa Rasulullah SAW yang pada saat itu didatangi oleh Buraq, binatang yang biasa ditunggangi oleh para nabi sebelumnya.
Lalu Rasulullah SAW dinaikkan ke punggungnya dan ia pun terbang bersama malaikat Jibril. Beliau bisa melihat berbagai tanda kebesaran Allah SWT di antara langit dan bumi hingga berakhir di Baitul Maqdis.
Ibnu Ishaq menerima kisah dari seseorang yang dapat dipercaya, dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa ia mengatakan mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Setelah menyelesaikan semua urusan di Baitul Maqdis, didatangkanlah kepadaku mi'raj (alat untuk naik). Belum pernah aku melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. Benda itulah yang terulur dan dilihat oleh mata orang yang sekarat.
Selanjutnya, Jibril membawaku naik hingga tiba di salah satu pintu langit yang bernama pintu Hafadzah. Di pintu itu ada malaikat bernama Ismail. Ia membawahi 12 belas ribu malaikat, dan masing masing dari 12 ribu itu membawahi 12 ribu malaikat lainnya."
Setelah itu, Rasulullah SAW melanjutkan, "Saat aku dibawa masuk ke pintu itu, malaikat tersebut bertanya, 'Siapa orang ini, Jibril?' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Malaikat bertanya lagi, 'Apakah ia sudah diutus?' Jibril menjawab, 'Ya.' Lantas malaikat itu mendoakan kebaikan untukku dan berbicara kepadanya."
Ibnu Ishaq berkata bahwa seorang ulama yang mendapatkan cerita ini dari Rasulullah SAW menuturkan kepadanya bahwa beliau berkisah,
"Para malaikat menyambutku saat aku tiba di langit dunia. Semua malaikat menyambutku tertawa dan memberi kabar gembira, mengatakan perkataan-perkataan yang baik, dan mendoakan kebaikan bagiku.
Hingga bertemulah aku dengan satu malaikat yang mengatakan seperti yang dikatakan oleh malaikat-malaikat lain, dan mendoakanku seperti doa yang dipanjatkan oleh malaikat-malaikat lain.
Hanya saja malaikat ini tidak tertawa, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kulihat pada malaikat lainnya.
Aku berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril, siapakah malaikat yang berkata-kata kepadaku seperti malaikat yang lain, tetapi tidak tertawa kepadaku, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kuterima dari yang lain?'
Jibril menjawab, 'Seandainya ia pernah tertawa kepada orang sebelum atau sesudahmu, niscaya ia akan tertawa kepadamu. Namun ia tidak tertawa. Ini adalah malaikat penjaga neraka.'"
Rukun iman terdiri dari enam perkara dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk, merupakan satu kesatuan utuh. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim)
Ihsan menjelaskan tentang tiga hal mengapa kita harus mengimani malaikat Allah subhanahu wa taala. Diantaranya:
Pertama menurut Ihsan, keberadaan dan sifat para malaikat harus dipercayai.
Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan bahwa malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhan tidaklah merasa enggan menyembah-Nya, mentasbihkan-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 206.
Dalam buku berjudul Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, dijelaskan bahwa meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, mereka adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT.
Ketika Allah SWT menentukan suatu keputusan di langit, semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT. Setelah rasa takut dalam hati mereka mereda, mereka saling berbisik satu sama lain tentang apa yang diucapkan oleh Allah SWT, dan menjawab bahwa kebenaran adalah Maha Luhur lagi Maha besar.
Suara.com - Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang dikenal selalu taat kepadaNya. Lantas malaikat diciptakan dari apa?
Bahkan Islam memasukkan menyakini adanya malaikat ini dalam rukun iman kedua. Berikut jawaban malaikat diciptakan dari apa menurut agama Islam.
Setiap malaikat diberikan tugas tertentu untuk mengatur setiap urusan yang ada di langit maupun bumi. Berdasarkan bahasa, malaikat berasal dari bentuk jamak dari kata malak atau yang berasal dari mashar al-luka yang berarti ar-risalah atau misi/pesan.
Perlu diketahui, bahwa malaikat merupakan makhluk yang bersifat ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadistnya yang berbunyi: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).
Baca Juga: Di Mana Gua Hira? Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama di Bulan Ramadhan
Dari hadist di atas, umat muslim meyakini bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Oleh karena itu, tidak ada orang yang dapat mengkaji lebih lanjut mengenai asal usul malaikat ini. Namun setiap manusia dapat mengenal malaikat melalui beberapa ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri malaikat yang dikutip dari berbagai sumber.
Berikut ini ciri-ciri malaikat yang dapat kita ketahui berdasarkan Al-Quran maupun hadist Rasulullah SAW.
Malaikat memiliki sayap sebagaimana telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Faathir ayat 1. Malaikat ada yang memiliki dua sayap, tiga sayap, empat sayap dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Siiapakah Malaikat yang Bertugas Meniup Sangkakala?
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Faathir: 1).
Selain Al-Quran, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya memiliki 600 sayap.
Dari Ibnu Mas'ud RA berkenaan firman Allah yang artinya: "Maka Tuhan mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang diwahyukan-Nya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain." (QS. An-Najm: 10)
Ibnu Mas'ud berkata: "Rasulullah pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya. Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutupi cakrawala." (HR. Imam Ahmad).
2. Jumlahnya Tak Terhitung
Malaikat memiliki jumlah yang sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Namun umat Islam hanya wajib mengimani 10 malaikat yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrafil, Munkar, Nakir, Malik, Atid, Raqib dan Ridwan.
Rasulullah SAW hanya dapat melihat satu malaikat dalam bentuk asli yakni malaikat Jibril saat peristiwa Isra’ Miraj sebagaimana dalam Al-Quran surat At-Takwir ayat 23 yang berbunyi: "Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang." (QS. At Takwir: 23)
Malaikat memiliki ukuran yang sangat besar. Riwayat menyebutkan bahwa ukuran malaikat Jibril disetarakan semua bintang di langit berada di dua alis malaikat Jibril. Dalam hadist, Rasulullah SAW juga menjelaskan betapa besarnya ukuran malaikat sebagai berikut.
"Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun." (HR. Abu Dawud)
Demikian informasi seputar malaikat diciptakan dari apa beserta ciri-ciri yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Suara.com - Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang dikenal selalu taat kepadaNya. Lantas malaikat diciptakan dari apa?
Bahkan Islam memasukkan menyakini adanya malaikat ini dalam rukun iman kedua. Berikut jawaban malaikat diciptakan dari apa menurut agama Islam.
Setiap malaikat diberikan tugas tertentu untuk mengatur setiap urusan yang ada di langit maupun bumi. Berdasarkan bahasa, malaikat berasal dari bentuk jamak dari kata malak atau yang berasal dari mashar al-luka yang berarti ar-risalah atau misi/pesan.
Perlu diketahui, bahwa malaikat merupakan makhluk yang bersifat ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadistnya yang berbunyi: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim).
Baca Juga: Di Mana Gua Hira? Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama di Bulan Ramadhan
Dari hadist di atas, umat muslim meyakini bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Oleh karena itu, tidak ada orang yang dapat mengkaji lebih lanjut mengenai asal usul malaikat ini. Namun setiap manusia dapat mengenal malaikat melalui beberapa ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri malaikat yang dikutip dari berbagai sumber.
Berikut ini ciri-ciri malaikat yang dapat kita ketahui berdasarkan Al-Quran maupun hadist Rasulullah SAW.
Malaikat memiliki sayap sebagaimana telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Faathir ayat 1. Malaikat ada yang memiliki dua sayap, tiga sayap, empat sayap dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Siiapakah Malaikat yang Bertugas Meniup Sangkakala?
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Faathir: 1).
Selain Al-Quran, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya memiliki 600 sayap.
Dari Ibnu Mas'ud RA berkenaan firman Allah yang artinya: "Maka Tuhan mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang diwahyukan-Nya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain." (QS. An-Najm: 10)
Ibnu Mas'ud berkata: "Rasulullah pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya. Jibril memiliki enam ratus sayap dan setiap satu sayap mampu menutupi cakrawala." (HR. Imam Ahmad).
2. Jumlahnya Tak Terhitung
Malaikat memiliki jumlah yang sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Namun umat Islam hanya wajib mengimani 10 malaikat yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrafil, Munkar, Nakir, Malik, Atid, Raqib dan Ridwan.
Rasulullah SAW hanya dapat melihat satu malaikat dalam bentuk asli yakni malaikat Jibril saat peristiwa Isra’ Miraj sebagaimana dalam Al-Quran surat At-Takwir ayat 23 yang berbunyi: "Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang." (QS. At Takwir: 23)
Malaikat memiliki ukuran yang sangat besar. Riwayat menyebutkan bahwa ukuran malaikat Jibril disetarakan semua bintang di langit berada di dua alis malaikat Jibril. Dalam hadist, Rasulullah SAW juga menjelaskan betapa besarnya ukuran malaikat sebagai berikut.
"Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat penyangga Arsy. Jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun." (HR. Abu Dawud)
Demikian informasi seputar malaikat diciptakan dari apa beserta ciri-ciri yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Allah SWT menciptakan malaikat lebih dulu sebelum penciptaan Nabi Adam AS. Ada empat malaikat yang pertama diciptakan Allah SWT. Keempatnya bertugas memimpin urusan dunia.
Proses penciptaan malaikat ini termuat dalam Al-Qur'an dan sejumlah hadits. Disebutkan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman al-Asyqar dan diterjemahkan oleh Kaserun AS Rahman, ada sebuah hadits yang menyebut malaikat diciptakan dari cahaya.
Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)
Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR Muslim)
Belum ditemukan dalil shahih yang menjelaskan secara pasti kapan malaikat diciptakan. Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar, peristiwa ini terjadi sebelum penciptaan manusia pertama atau Nabi Adam AS. Pendapat ini diperkuat dengan firman Allah SWT,
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'." (QS Al Baqarah: 30)
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT bermusyawarah dengan para malaikat tentang penciptaan Adam AS. Ini merupakan pendapat dari As-Saddi yang turut diriwayatkan oleh Qatadah.